Minggu, 08 Mei 2011

Klasifikasi Iklim

Dalfiansyah FP Unsyiah, 2011
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, oleh sebab itu pengklasifikasian iklim di Indonesia sering ditekankan pada pemanfaatannya dalam kegiatan budidaya pertanian. Pada daerah tropik suhu udara jarang menjadi faktor pembatas kegiatan produksi pertanian, sedangkan ketersediaan air merupakan faktor yang paling menentukan dalam kegiatan budidaya pertanian khususnya budidaya padi.
Klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yg ditetapkan. Mengklasifikasi  menggolong-golongkan menurut jenis, menyusun ke dalam golongan. Iklim adalah suatu keadaan hawa (suhu, kelembapan, awan, hujan, dan sinar matahari) pada suatu daerah dalam jangka waktu yang agak lama di suatu daerah.
Tujuan dari klasifikasi agar kita lebih tahu makna dari suatu objek yang kita perdalam, misalnya pada klasifikasi tumbuhan, setelah kita klasifikasi maka kita dapat mengetahui apa saja golongan-golongan dari tumbuhan tersebut. Maka pada iklim berarti kita akan mengelompokkan iklim tersebut kedalam bagian-bagiannya. Sistem kelasifikasi diindonesia sekarang sudah sangat terkenal tidak seperti dulu lagi, dan banyak yang telah digunakan oleh masyarakat kita walaupun ia tidak mengetahuinya baik itu dibidang pertanian dan sebagainya.
            Penentuan tipe iklim menurut klasifikasi iklim hanya memerlukan data hujan bulanan paling sedikit 10 tahun dan keriterianya hanya menggunakan bulan kering (BK), bulan basah (BB), dan bulan lembab (BL).

B. Tujuan Praktikum
Agar dapat mengetahui apa itu klasifikasi, iklim, mengkelasifikasikannya, metode-metode menghitungnya dan berapa tahun sajakah data iklim yang baik untuk diukur. 
II. TINJAUAN PUSTAKA
Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah suhu dan curah hujan (presipitasi). Klasifikasi iklim umumnya sangat spesifik yang didasarkan atas tujuan penggunaannya, misalnya untuk pertanian, penerbangan atau kelautan. Pengklasifikasian iklim yang spesifik tetap menggunakan data unsur iklim sebagai landasannya, tetapi hanya memilih data unsur-unsur iklim yang berhubungan dan secara langsung mempengaruhi aktivitas atau objek dalam bidang-bidang tersebut (Lakitan, 2002).
Beberapa sistem klasifikasi iklim yang sampai sekarang masih digunakan dan pernah digunakan di Indonesia antara lain adalah:
A. Sistem Klasifikasi Koppen
Koppen membuat klasifikasi iklim berdasarkan perbedaan temperatur dan curah hujan. Koppen memperkenalkan lima kelompok utama iklim di muka bumi yang didasarkan kepada lima prinsip kelompok nabati (vegetasi). Kelima kelompok iklim ini dilambangkan dengan lima huruf besar dimana tipe iklim A adalah tipe iklim hujan tropik (tropical rainy climates), iklim B adalah tipe iklim kering (dry climates), iklim C adalah tipe iklim hujan suhu sedang (warm temperate rainy climates), iklim D adalah tipe iklim hutan bersalju dingin (cold snowy forest climates) dan iklim E adalah tipe iklim kutub (polar climates) (Safi’i, 1995).
B. Sistem Klasifikasi Mohr
Klasifikasi Mohr didasarkan pada hubungan antara penguapan dan besarnya curah hujan, dari hubungan ini didapatkan tiga jenis pembagian bulan dalam kurun waktu satu tahun dimana keadaan yang disebut bulan basah apabila curah hujan >100 mm per bulan, bulan lembab bila curah hujan bulan berkisar antara 100 – 60 mm dan bulan kering bila curah hujan < 60 mm per bulan (Anonim, 2009).
C. Sistem Klasifikasi Schmidth-Ferguson
Penyusunan peta iklim menurut klasifikasi Schmidth-Ferguson lebih banyak digunakan untuk iklim hutan. Pengklasifikasian iklim menurut Schmidt-Ferguson ini didasarkan pada nisbah bulan basah dan bulan kering seperti kriteria bulan basah dan bulan kering klsifikasi iklim Mohr. Pencarian rata-rata bulan kering atau bulan basah (X) dalam klasifikasian iklim Schmidt-Ferguson dilakukan dengan membandingkan jumlah/frekwensi bulan kering atau bulan basah selama tahun pengamatan ( åf ) dengan banyaknya tahun pengamatan (n).
Schmidth-Fergoson membagi tipe-tipe iklim dan jenis vegetasi yang tumbuh di tipe iklim tersebut adalah sebagai berikut; tipe iklim A (sangat basah) jenis vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe iklim B (basah) jenis vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe iklim C (agak basah) jenis vegetasinya adalah hutan dengan jenis tanaman yang mampu menggugurkan daunnya dimusim kemarau, tipe iklim D (sedang) jenis vegetasi adalah hutan musim, tipe iklim E (agak kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim F (kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim G (sangat kering) jenis vegetasinya padang ilalang dan tipe iklim H (ekstrim kering) jenis vegetasinya adalah padang ilalang (Syamsulbahri, 1987).
D. Sistem Klasifikasi Oldeman
Klasifikasi iklim yang dilakukan oleh Oldeman didasarkan kepada jumlah kebutuhan air oleh tanaman, terutama pada tanaman padi. Penyusunan tipe iklimnya berdasarkan jumlah bulan basah yang berlansung secara berturut-turut.
Lamanya periode pertumbuhan padi terutama ditentukan oleh jenis/varietas yang digunakan, sehingga periode 5 bulan basah berurutan dalan satu tahun dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika lebih dari 9 bulan basah maka petani dapat melakukan 2 kali masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan basah berurutan, maka tidak dapat membudidayakan padi tanpa irigasi tambahan (Tjasyono, 2004).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.     Hasil
Data Curah Hujan 10 tahun Kabupaten Pengalengan
Tahun
Bulan
Jan
Peb
Mar
Aprl
Mei
Jun
Juli
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
462
411
402
256
333
173
574
317
430
493
192
300
405
293
303
470
366
397
249
172
578
393
418
319
135
410
400
334
370
479
306
367
326
261
120
186
289
317
216
575
159
179
223
44
71
210
221
188
246
273
115
19
241
45
50
258
109
25
63
39
0
0
97
44
0
198
35
39
60
99
79
0
0
56
0
71
12
10
26
49
16
10
150
71
20
109
0
37
75
0
33
39
225
246
67
433
275
229
333
3
329
258
481
454
102
453
478
405
508
97
479
179
253
376
291
437
530
274
140
569

Klasifikasi Iklim Schmidth-Ferguson
Tahun
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
BK <60mm
3
5
1
4
4
0
3
4
1
4
BL 60-100mm
1
0
1
1
2
1
0
0
3
2
BB >100mm
8
7
10
7
6
11
9
8
8
6
Jumlah
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12











1.      Rata-rata Bulan Kering [BK] =
                                                            =
                                                = 2,9
2.      Rata-rata Bulan Lembab         =
= 1,1
3.      Rata-rata Bulan Basah                        =
= 8
Rumus : Q =  x 100%
                  =  x 100%
                  = 0,3625 x 100%
                  = 36,25%
Kesimpulan: tipe iklim di Kabupaten Pengalengan adalah tipe C [agak basah] dilihat dari segitiga Schmidth-Ferguson.

Klasifikasi Iklim Oldeman
Bulan
Rata-Rata CH
BB, BL, BK
Bulanan
Jan
385,1
BB
Feb
314,7
BB
Maret
383,6
BB
April
296,3
BB
Mei
181,4
BL
Juni
96,4
BK
Juli
57,2
BK
Agustus
30,3
BK
September
48,8
BK
Oktober
188,3
BL
November
356,5
BB
Desember
352,8
BB



1.      Jumlah Bulan Basah [BB]       = 6 bulan
2.      Jumlah Bulan Lembab [BL]    = 2 bulan
3.      Jumlah Bulan Kering [BK]     = 4 bulan
Kesimpulan:
Tipe utama: C, subdivisinya: 3
Tipe iklim C3: Setahun hanya dapat satu kali padi dan penanaman palawija
                              yang kedua harus hati-hati jangan jatuh pada bulan kering.


B. Pembahasan
Tujuan klasifikasi iklim adalah menetapkan pembagian ringkas jenis iklim ditinjau dari segi unsur yang benar-benar aktif terutama presipitasi dan suhu. Unsur lain seperti angin, sinar matahari, atau perubahan tekanan ada kemungkinan merupakan unsur aktif untuk tujuan khusus.
Jika kita lihat dinegara kita, Variasi suhu di kepulauan Indonesia tergantung pada ketinggian tempat (altitude/elevasi), suhu udara akan semakin rendah seiring dengan semakin tingginya ketinggian tempat dari permukaan laut. Suhu menurun sekitar 0.6oC setiap 100 meter kenaikan ketinggian tempat. Keberadaan lautan disekitar kepulauan Indonesia ikut berperan dalam menekan gejolak perubahan suhu udara yang mungkin timbul  karena Indonesia berada di wilayah tropis maka selisih suhu siang dan suhu malam hari lebih besar dari pada selisih suhu musiman (antara musim kemarau dan musim hujan), sedangkan di daerah sub tropis hingga kutub selisih suhu musim panas dan musim dingin lebih besar dari pada suhu harian. Kadaan suhu yang demikian tersebut membuat para ahli membagi klasifikasi suhu di Indonesia berdasarkan ketinggian tempat.
Hujan merupakan unsur fisik lingkungan yang paling beragam baik menurut waktu maupun tempat dan hujan juga merupakan faktor penentu serta faktor pembatas bagi kegiatan pertanian secara umum, oleh karena itu klasifikasi iklim untuk wilayah Indonesia (Asia Tenggara umumnya) seluruhnya dikembangkan dengan menggunakan curah hujan sebagai kriteria utama. Tjasyono mengungkapkan bahwa dengan adanya hubungan sistematik antara unsur iklim dengan pola tanam dunia telah melahirkan pemahaman baru tentang klasifikasi iklim, dimana dengan adanya korelasi antara tanaman dan unsur suhu atau presipitasi menyebabkan indeks suhu atau presipitasi dipakai sebagai kriteria dalam pengklasifikasian iklim. KESIMPULAN
            Setelah praktikum dilakukan, maka saya mendapat beberapa kesimpulan, yaitu:
1.      Sistem klasifikasi diindonesia hanya menggunakan tiga sistem, yaitu sistem klasifikasi Koppen, Schmidth-Ferguson, dan Oldeman.
2.      Sistem klasifikasi Koppen disebut juga curah hujan dan temperatur.
3.      Sistem klasifikasi Schmidth-Ferguson biasanya selalu memakai Q model.
4.      Klasifikasi Oldeman disebut juga deretan bulan basah.
5.      Dari tiga klasifikasi yang dipakai diindonesia, hanya sistem klasifikasi Schmidth-Ferguson yang biasa dipakai.
6.      Schmidth-Ferguson hanya memakai rata-rata bulan kering (BK) dan bulan basah (BB).

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2008. Id.wikipedia.org/wiki/. Klasifikasi iklim. [01-05-2011-18:00].
Lakitan. 2002. Klasifikasi iklim indonesia. PT, Dunia Pustaka Jaya: Jakarta. [01-    05-2011-18:00].
Safi’i. 1995. Sistem klasifikasi Koppen. Departemen Pertanian: Bogor. [01-05-       2011-18:00].
Syamsulbahri. 1987. Id.mbojo.wordpress.com-klasifikasi-iklim. [01-05-2011-         18:00].
Tjasyono. 2004. Id.wordpress.com-klasifikasi-iklim. [01-05-2011-18:00].

1 komentar:

  1. Kakag izin copas ya.
    Mohon Keihklasannya. terimah kasih. :))

    ^_^ Hihihii "D

    BalasHapus