Etika Lingkungan Terhadap Udara
Dalfiansyah FP Unsyiah, 2011
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
wr.wb
Puji
dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT , atas rahmat dan hidayanya
sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dan mungkin dalam penulisan
makalah ini terdapat banyak kesalahan kami mohon maaf sebesar – besarnya.
Atas
perhatiannya penulis ucapakan terima kasih.
Wassalamualaikum
wr. Wb.
Banda Aceh , 05
Oktober 2011
Penulis
I. PENDAHULUAN
Latar belakang
Udara merupakan faktor
yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota
dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar kini kering dan kotor. Hal ini bila tidak segera
ditanggulangi, perubahan tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia,
kehidupan hewan serta tumbuhan
Pencemaran udara
diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan
(komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam
udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam
waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan
seperti itu terjadi maka udara dikatakan telah
tercemar
Berdasarkan Peraturan
Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran udara, yang dimaksud
dengan pencemaran udara adalah masuknya atau dimaksuknya zat, energi dan/atau
komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara
ambient turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambient tidak
memenuhi fungsinya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
ETIKA
TERHADAP UDARA
Etika lingkungan adalah dasar moralitas yang
memberikan pedoman bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku atau memilih tindakan yang baik dalam menghadapi dan menyikapi segala sesuatu yang
berkaitan dengan lingkungan sebagai kesatuan pendukung kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan umat manusia serta makhluk hidup lainnya.
Etika Lingkungan Hidup hadir sebagai respon atas etika moral
yang selama ini berlaku, yang dirasa lebih mementingkan hubungan antar manusia
dan mengabaikan hubungan antara manusia dan mahluk hidup bukan manusia. Mahluk
bukan manusia, kendati bukan pelaku
moral (moral agents) melainkan dipandang sebagai subyek moral (moral subjects),
sehingga pantas menjadi perhatian moral manusia. Kesalahan terbesar semua etika
sejauh ini adalah etika-etika tersebut hanya berbicara mengenai hubungan antara
manusia dengan manusia. Dalam
perkembangan selanjutnya, etika lingkungan hidup menuntut adanya perluasan cara
pandang dan perilaku moral manusia. Yaitu dengan memasukkan lingkungan atau
alam semesta sebagai bagian dari komunitas moral.
Didalam dunia etika lingkungan dikenal 3 teori etika
lingkungan yaitu:
1. Antroposentrisme
Antroposentrisme adalah teori etika
lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta.
Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan
ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik
secara langsung atau tidak langung. Nilai tertinggi adalah manusia dan
kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian.
Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan
perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan manusia. Oleh karenanya alam
pun hanya dilihat sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan
kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak
mempunyai nilai pada dirinya sendiri.
2.
Biosentrisme dan
Ekosentrisme
Ekosentrisme merupakan kelanjutan dari teori etika
lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya teori ini sering disamakan begitu saja
karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu pada penekanannya atas pendobrakan cara
pandang antroposentrisme yang membatasi keberlakuan etika hanya pada komunitas
manusia. Keduanya memperluas keberlakuan etika untuk mencakup komunitas yang
lebih luas. Pada biosentrisme, konsep etika dibatasi pada komunitas yang hidup
(biosentrisme), lingkungan secara keseluruhan, yaitu hubungan antara manusia
dengan lingkungan. Pada teosentrisme.
Konsep etika dibatasi oleh agama (teosentrisme) dalam mengatur hubungan
manusia dengan lingkungan.
Etika lingkungan selalu berbicara bagaimana beretika
terhadap lingkungan. adapun lingkungan itu sendiri terdiri dari lima komponen
yang harus kita jaga bersama agar bumi ini tetap seimbang dan tatap ada
kehidupan didalamnya yaitu air, tanah, udara, flora dan fauna. Pada kesempatan
kali ini kami akan membahas bagaimana seharusnya kita beprilaku terhadap udara,
bagaimana seharusnya udara itu agar tidak tercemar.
Udara adalah sumber daya yang
berharga bagi kehidupan . Udara terdiri dari campuran gas antara lain 78%
nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain seperti xenon, karbon dioksida,
argon, neon, hidrogen, helium, dan kripton . Oksigen merupakan gas yang paling
penting bagi kehidupan.
B. PENCEMARAN
UDARA
Pencemaran udara adalah
kehadiran satu atau lebih substansi
fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya
unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta
menurunkan kualitas lingkungan.
A.
Faktor
Penyebab Pencemaran Udara
Pencemar
udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder.
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar
udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer diatmosfer.
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari
emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global
(global warming) yg memengaruhi;
1. Kegiatan manusia
§ Transportasi
§ Industri
§ Pembangkit listrik
§ Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan
berbagai jenis bahan bakar
§ Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti
(CFC)
2. Sumber alami
§ Gunung berapi
§ Rawa-rawa
§ Kebakaran hutan
3. Sumber-sumber lain
§ Uap pelarut organik
Jenis
– jenis pencemar
B.
Dampak yang terjadi akibat pencemaran udara
1.
Dampak bagi kesehatan
Substansi pencemar yang
terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis
pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan
bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai
paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran
darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis,
dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian
prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada
tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3
trilyun rupiah di tahun 2015.
2.
Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat
pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit,
antara lainklorosis, nekrosis, dan bintik
hitam. Partikulat yang terdeposisi di
permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
3.
Hujan asam
pH biasa
air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
§ Mempengaruhi kualitas air permukaan
§ Merusak tanaman
§ Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
§ Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
4.
Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan
N2O di lapisan troposfer yang
menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya
panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomenapemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
§ Pencairan es di kutub
§ Perubahan iklim regional dan global
§ Perubahan siklus hidup flora dan fauna
5.
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi
yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian
molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian
molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk
lubang-lubang pada lapisan ozon.
C. Solusi
Untuk
dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha
antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang
tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran
yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau
penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk melangsungkan proses
fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan
pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman
kembali pohonpohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak
dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik. Misalnya:
1. Pencegahan
a. Sumber Bergerak
- Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.
- Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara
berkala.
- Memasang filter pada knalpot.
b. Sumber Tidak Bergerak
- Memasang scruber pada cerobong asap.
- Merawat mesin industri agar tetap baik dan lakukan
pengujian secara berkala.
- Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan
kadar CO rendah.
c. Manusia
Apabila kadar CO dalam udara ambien telah melebihi
baku mutu ( 10.000 ug/Nm3 udara dengan rata-rata waktu pengukuran 24 jam ) maka
untuk mencegah dampak kesehatan dilakukan upaya-upaya:
- Menggunakan alat pelindung
diri ( APD ) seperti masker gas.
- Menutup / menghindari tempat-tempat yang diduga
mengandung CO seperti sumur tua , Goa.
2. Penanggulangan
- Mengatur pertukaran udara didalam ruang seperti
mengunakan exhaust-fan.
- Bila terjadi korban keracunan maka lakukan.
- Berikan pengobatan atau pernafasan buatan.
- Kirim segera ke rumah sakit atau puskesmas terdekat
- Clean Air Act yang
dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan
pencemaran udara.
- Mengembangkan teknologi
yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar
Cell.
- Menghemat Energi yang
digunakan.
- Menjaga kebersihan
lingkungan tempat tinggal.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara.
http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan-solusinya.
http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/12/pencemaran-udara.
http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar