Sabtu, 15 Oktober 2011

Etika Lingkungan


Etika Lingkungan Terhadap Udara
Dalfiansyah FP Unsyiah, 2011

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT , atas rahmat dan hidayanya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dan mungkin dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan kami mohon maaf sebesar – besarnya.
Atas perhatiannya penulis ucapakan terima kasih.
Wassalamualaikum wr. Wb.











Banda Aceh , 05 Oktober 2011 


Penulis 
I.      PENDAHULUAN
Latar belakang
Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan  pusat-pusat  industri, kualitas udara telah  mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar kini kering dan kotor. Hal ini bila tidak segera ditanggulangi, perubahan tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia, kehidupan hewan serta tumbuhan
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang  menyebabkan  perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau  zat asing di dalam udara dalam  jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan seperti itu terjadi maka udara dikatakan telah tercemar
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran udara, yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah masuknya atau dimaksuknya zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara ambient turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambient tidak memenuhi fungsinya. 
II.   TINJAUAN PUSTAKA
A.       ETIKA TERHADAP UDARA
Etika lingkungan adalah dasar moralitas yang memberikan pedoman bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku atau  memilih tindakan yang baik dalam  menghadapi dan menyikapi segala sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan sebagai kesatuan pendukung kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan umat manusia serta makhluk hidup lainnya.
Etika Lingkungan Hidup hadir sebagai respon atas etika moral yang selama ini berlaku, yang dirasa lebih mementingkan hubungan antar manusia dan mengabaikan hubungan antara manusia dan mahluk hidup bukan manusia. Mahluk bukan manusia, kendati bukan  pelaku moral (moral agents) melainkan dipandang sebagai subyek moral (moral subjects), sehingga pantas menjadi perhatian moral manusia. Kesalahan terbesar semua etika sejauh ini adalah etika-etika tersebut hanya berbicara mengenai hubungan antara manusia dengan manusia.  Dalam perkembangan selanjutnya, etika lingkungan hidup menuntut adanya perluasan cara pandang dan perilaku moral manusia. Yaitu dengan memasukkan lingkungan atau alam semesta sebagai bagian dari komunitas moral.
Didalam dunia etika lingkungan dikenal 3 teori etika lingkungan yaitu:
1.      Antroposentrisme
Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian. Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan manusia. Oleh karenanya alam pun hanya dilihat sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.



2.      Biosentrisme dan Ekosentrisme
Ekosentrisme merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya teori ini sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu pada penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan etika untuk mencakup komunitas yang lebih luas. Pada biosentrisme, konsep etika dibatasi pada komunitas yang hidup (biosentrisme), lingkungan secara keseluruhan, yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan. Pada teosentrisme.  Konsep etika dibatasi oleh agama (teosentrisme) dalam mengatur hubungan manusia dengan lingkungan.
Etika lingkungan selalu berbicara bagaimana beretika terhadap lingkungan. adapun lingkungan itu sendiri terdiri dari lima komponen yang harus kita jaga bersama agar bumi ini tetap seimbang dan tatap ada kehidupan didalamnya yaitu air, tanah, udara, flora dan fauna. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas bagaimana seharusnya kita beprilaku terhadap udara, bagaimana seharusnya udara itu agar tidak tercemar.
Udara adalah sumber daya yang berharga bagi kehidupan . Udara terdiri dari campuran gas antara lain 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain seperti xenon, karbon dioksida, argon, neon, hidrogen, helium, dan kripton . Oksigen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan.

B.     PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara adalah kehadiran  satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam  jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan  terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan  pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
A.    Faktor Penyebab Pencemaran Udara 
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber  pencemaran  udara. Karbon  monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer diatmosfer.
Pembentukan ozon  dalam  Smog  fotokimia  adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yg memengaruhi;
1.      Kegiatan manusia
§  Transportasi
§  Industri
§  Pembangkit listrik
§  Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
§  Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
2.      Sumber alami
§  Gunung berapi
§  Rawa-rawa
§  Kebakaran hutan
§  Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
3.      Sumber-sumber lain
§  Transportasi amonia
§  Kebocoran tangki klor
§  Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah
§  Uap pelarut organik
Jenis – jenis pencemar
§  CFC
§  Ozon
B.     Dampak yang terjadi akibat pencemaran udara
1.      Dampak bagi kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. Memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.

2.      Dampak terhadap tanaman

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lainklorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

3.      Hujan asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
§  Mempengaruhi kualitas air permukaan
§  Merusak tanaman
§  Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
§  Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

4.      Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomenapemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
§  Pencairan es di kutub
§  Perubahan iklim regional dan global
§  Perubahan siklus hidup flora dan fauna

5.      Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
C.     Solusi
Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali pohon­pohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik. Misalnya:
1. Pencegahan
a. Sumber Bergerak
- Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.
- Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala.
- Memasang filter pada knalpot.
b. Sumber Tidak Bergerak
- Memasang scruber pada cerobong asap.
- Merawat mesin industri agar tetap baik dan lakukan pengujian secara berkala.
- Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar CO rendah.
c.  Manusia
Apabila kadar CO dalam udara ambien telah melebihi baku mutu ( 10.000 ug/Nm3 udara dengan rata-rata waktu pengukuran 24 jam ) maka untuk mencegah dampak kesehatan dilakukan upaya-upaya:
- Menggunakan alat pelindung diri ( APD ) seperti masker gas.
- Menutup / menghindari tempat-tempat yang diduga mengandung CO seperti sumur tua , Goa.

2. Penanggulangan
- Mengatur pertukaran udara didalam ruang seperti mengunakan exhaust-fan.
- Bila terjadi korban keracunan maka lakukan.
- Berikan pengobatan atau pernafasan buatan.
- Kirim segera ke rumah sakit atau puskesmas terdekat
- Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan pencemaran udara.
- Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
- Menghemat Energi yang digunakan.
- Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara.
http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan-solusinya.
http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/12/pencemaran-udara.
http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-udara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar